MENGEMBANGKAN SIKAP KEBANGSAAN
Bacaan Alkitab : Keluaran 2 : 11-22 dan I Timotius 2 : 1-3.
Bacaan Alkitab : Keluaran 2 : 11-22 dan I Timotius 2 : 1-3.
Khotbah Minggu 11 Agustus 2013
Patriotisme adalah suatu sentiment nasional yang menekankan
aspek kesetiaan dan kecintaan yang mendalam kepada Negara.
Semangat partriotsme yang tinggi sangat penting bagi setiap
rakyat dalam sebuah neara yang merdeka.
Bacaan alkitab Keluaran 2, memperlihatkan semangat
Patriotisme dari musa terhadap bangsanya. Yaitu dengan membela orang sebangsanya
yang mengalami perlakuan sewenang-wenang dari orang Mesir. Musa merasa iba dan
hatinya berontak oleh kesewenang-wenangan tersebut. Musa kemudian membunuh
orang Mesir tersebut. Tindakan Musa ini lahir dari rasa cinta terhadap
bangsanya yang diperlakukan sewenang-wenang.
·
Di
dalam sepanjang sejarah kita menemukan ada dua macam penafsiran yang muncul
yang menafsir tindakan Musa membunuh di bagian ini. Bapa Gereja Tertullian membela tindakan Musa, menganggap
tindakan Musa membunuh ini tidak boleh dikategorikan sebagai tindakan salah. Bapa Reformator John Calvin juga
membela Musa, menganggap itu adalah satu tindakan yang memang di tengah melihat
ketidak-adilan dan tidak ada cara lain selain cara itu dia bertindak, Calvin
juga tidak menganggap Musa bersalah dalam hal ini. Tetapi di pihak lain ada
orang yang berpendapat, apapun alasannya, membunuh tetap membunuh.
·
Bagaimanapun
tidak ada perintah Tuhan untuk membunuh orang Mesir itu. Ini sama dengan
tindakan Petrus dalam Mat 26:51 dimana ia membacok telinga hamba Imam besar
yang mau menangkap Yesus. Hal seperti ini tetap adalah suatu kesalahan. Memang
semangat tanpa pengertian dan ketaatan terhadap Firman Tuhan, justru akan
mencelakakan.
Saudara-saudara…..
Bukan kebetulan gereja dan orang Kristen berada di negara
Indonesia tercinta ini. Gereja dipanggil untuk menghargai kehadirannya di
tengah-tengah bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai. Kita perlu
menyadari bahwa kemerdekaan negara ini adalah juga bagian daripada jawaban doa
dan perjuangan orang-orang Kristen bersama warga bangsa lainnya.
Panggilan kita adalah sejauh mana sebagai orang Kristen kita dapat
berpartisipasi sepenuhnya dalam konteks negara kita yang diperhadapkan dengan
berbagai problem yang kronik. Menentang ketidakadilan dan kesewenang-wenangan
adalah merupakan satu panggilan mutlak bagi kita.
Begitu banyak fakta yang memilukan terjadi di berbagai
penjuru tanah air, karena ambisi menguasai ekonomi, sumber daya alam strategis
dan berbagai tindakan arogan lainnya. Bahkan politik juga menjadi sarana
berbagai kelompok untuk memaksakan kehendak sehingga kedok agama dipakai untuk
membenarkan tindakan penganiayaan, pengusiran dan pembakaran rumah-rumah dan
tempat ibadah.
Kita perlu belajar dari Musa, sebagaimana dalam Pasal 2 : 11.
Musa yang diangkat oleh putri Firaun sebagai anaknya, Selama
itu ia tinggal di istana dan menikmati segala fasilitas sebagai anak dari
puteri Firaun. Ayat 11a, “Pada waktu itu ketika Musa telah dewasa…” kalau kita
merujuk ayat ini kepada Kisah Rasul 7:23 maka kita akan tahu pada waktu itu
usia Musa sudah 40 tahun.
Kemudian selanjutnya muncul kalimat ini, 11b, ”...ia keluar
mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka…” Kata ‘keluar’
atau “yatza” yang dipakai adalah kata “exodus” yang menjadi judul dari kitab
Keluaran ini. Di sini menunjukkan Alkitab mempunyai satu tema penting muncul
dari kata ini. Musa sebelum membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, ia
terlebih dahulu harus keluar dari kenyamanan kekayaan dan kenikmatan dari
istana Mesir.
Demikianlah sebagai orang percaya yang memiliki semangat
patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Kita terpanggil untuk mampu memberi
sumbangsih bagi kesejahteraan bangsa dan Negara, bagi kepentingan bersama
melalui sikap kepedulian terhadap penderitaan orang lain, membela kaum
tertindas dan diperlakukan tidak adil.
Bukan sebaliknya bertindak sewenang-wenang, sekalipun
merugikan banyak orang, memiliki sikap arogansi karena kekuasaan, kedudukan dan
jabatan. Dsb….
Demikian pula, belajar dari nasihat Rasul Paulus kepada
Timotius, adalah tanggungjawab orang percaya untuk berdoa bagi pemerintah.
Panggilan kita bukanlah untuk menghakimi mereka sebagai pemerintah, tetapi
untuk patuh terhadap Firman Tuhan dan berdoa syafaat agar damai dan keteraturan
di dalam negara ini. Kita perlu mendoakan agar Allah mengajarkan kepada
pemimpin-pemimpin bangsa ini, bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa adalah asal dari
kepemimpinan pemerintahannya. Juga agar kerendahan hati memenuhi hati raja-raja
dan pemerintah yang belajar takut akan Allah. Mendoakan agar pemimpin bangsa
mengasihi umatnya lebih dari pada ia mengasihi dirinya sendiri dan agar ia
melayani sebagai seorang gembala dan bukan sebagai majikan.
Sikap kritis sebagai umat yang beragama di negri ini,
bukanlah melalui cara-cara dan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama.
Tetapi sikap kristis hendaknya selalu ditempatkan pada kehendak Tuhan, bukan
main hakim sendiri….
Saudara-saudara…
Sebagai warga gereja tahun ini kita akan melaksanakan agenda
penting untuk periode mendatang, yaitu pemilihan PELSUS, anggota SIDI jemaat
memiliki peran penting dalam pemilihan ini, kita semua adalah alat/sarana yang
dipakai oleh Tuhan untuk memilih para PELSUS, tapi kita semua juga adalah
orang-orang yang terpanggil untuk melaksanakan tanggung jawab iman, melalui
kerja pelayanan ketika TUHAN memilih kita sebagai PELSUS.
Pun dalam konteks bernegara bulan Agustus ini bukan hanya
bulan peringatan Proklamasi kemerdekaan RI ke 68. Tapi juga sesuai agenda
PEMILU 2014 mendatang, bulan ini melalui
KPU akan ditetapkan dan di umumkan Daftar Calon Tetap (DCT) untuk PEMILU
Legislatif 9 April 2014. Kita pun terpanggil sebagai warga Negara yang baik
untuk turut mengambil bagian dalam PEMILU demi masa depan bangsa dan negara….
Kita patut bersykur bahwa di tengah masyarakat dan di
Jemaat kita ada saudara-saudara kita yang ikut serta dalam
pencalonan sebagi Anggota Legislatif.
Ini berarti suatu potensi yang dimiliki oleh warga masyarakat
dan jemaat, yang perlu di DOAKAN, DITOPANG dan DIDUKUNG.
Inilah panggilan hidup kita sebagai Umat Tuhan, dalam
bergereja dan bernegara….
AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar