Minggu, 11 Agustus 2013

MENGEMBANGKAN SIKAP KEBANGSAAN


MENGEMBANGKAN SIKAP KEBANGSAAN
Bacaan Alkitab : Keluaran 2 : 11-22 dan I Timotius 2 : 1-3.

Khotbah Minggu 11 Agustus 2013

Patriotisme adalah suatu sentiment nasional yang menekankan aspek kesetiaan dan kecintaan yang mendalam kepada Negara.
Semangat partriotsme yang tinggi sangat penting bagi setiap rakyat dalam sebuah neara yang merdeka.
Bacaan alkitab Keluaran 2, memperlihatkan semangat Patriotisme dari musa terhadap bangsanya. Yaitu dengan membela orang sebangsanya yang mengalami perlakuan sewenang-wenang dari orang Mesir. Musa merasa iba dan hatinya berontak oleh kesewenang-wenangan tersebut. Musa kemudian membunuh orang Mesir tersebut. Tindakan Musa ini lahir dari rasa cinta terhadap bangsanya yang diperlakukan sewenang-wenang.
·        Di dalam sepanjang sejarah kita menemukan ada dua macam penafsiran yang muncul yang menafsir tindakan Musa membunuh di bagian ini. Bapa Gereja Tertullian membela tindakan Musa, menganggap tindakan Musa membunuh ini tidak boleh dikategorikan sebagai tindakan salah. Bapa Reformator John Calvin juga membela Musa, menganggap itu adalah satu tindakan yang memang di tengah melihat ketidak-adilan dan tidak ada cara lain selain cara itu dia bertindak, Calvin juga tidak menganggap Musa bersalah dalam hal ini. Tetapi di pihak lain ada orang yang berpendapat, apapun alasannya, membunuh tetap membunuh.
·        Bagaimanapun tidak ada perintah Tuhan untuk membunuh orang Mesir itu. Ini sama dengan tindakan Petrus dalam Mat 26:51 dimana ia membacok telinga hamba Imam besar yang mau menangkap Yesus. Hal seperti ini tetap adalah suatu kesalahan. Memang semangat tanpa pengertian dan ketaatan terhadap Firman Tuhan, justru akan mencelakakan.
Saudara-saudara…..
Bukan kebetulan gereja dan orang Kristen berada di negara Indonesia tercinta ini. Gereja dipanggil untuk menghargai kehadirannya di tengah-tengah bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai. Kita perlu menyadari bahwa kemerdekaan negara ini adalah juga bagian daripada jawaban doa dan perjuangan orang-orang Kristen bersama warga bangsa lainnya.
Panggilan kita adalah sejauh mana sebagai orang Kristen kita dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam konteks negara kita yang diperhadapkan dengan berbagai problem yang kronik. Menentang ketidakadilan dan kesewenang-wenangan adalah merupakan satu panggilan mutlak bagi kita.
Begitu banyak fakta yang memilukan terjadi di berbagai penjuru tanah air, karena ambisi menguasai ekonomi, sumber daya alam strategis dan berbagai tindakan arogan lainnya. Bahkan politik juga menjadi sarana berbagai kelompok untuk memaksakan kehendak sehingga kedok agama dipakai untuk membenarkan tindakan penganiayaan, pengusiran dan pembakaran rumah-rumah dan tempat ibadah.
Kita perlu belajar dari Musa, sebagaimana dalam Pasal 2 : 11.
Musa yang diangkat oleh putri Firaun sebagai anaknya, Selama itu ia tinggal di istana dan menikmati segala fasilitas sebagai anak dari puteri Firaun. Ayat 11a, “Pada waktu itu ketika Musa telah dewasa…” kalau kita merujuk ayat ini kepada Kisah Rasul 7:23 maka kita akan tahu pada waktu itu usia Musa sudah 40 tahun.
Kemudian selanjutnya muncul kalimat ini, 11b, ”...ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka…” Kata ‘keluar’ atau “yatza” yang dipakai adalah kata “exodus” yang menjadi judul dari kitab Keluaran ini. Di sini menunjukkan Alkitab mempunyai satu tema penting muncul dari kata ini. Musa sebelum membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, ia terlebih dahulu harus keluar dari kenyamanan kekayaan dan kenikmatan dari istana Mesir.
Demikianlah sebagai orang percaya yang memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Kita terpanggil untuk mampu memberi sumbangsih bagi kesejahteraan bangsa dan Negara, bagi kepentingan bersama melalui sikap kepedulian terhadap penderitaan orang lain, membela kaum tertindas dan diperlakukan tidak adil.
Bukan sebaliknya bertindak sewenang-wenang, sekalipun merugikan banyak orang, memiliki sikap arogansi karena kekuasaan, kedudukan dan jabatan. Dsb….
Demikian pula, belajar dari nasihat Rasul Paulus kepada Timotius, adalah tanggungjawab orang percaya untuk berdoa bagi pemerintah. Panggilan kita bukanlah untuk menghakimi mereka sebagai pemerintah, tetapi untuk patuh terhadap Firman Tuhan dan berdoa syafaat agar damai dan keteraturan di dalam negara ini. Kita perlu mendoakan agar Allah mengajarkan kepada pemimpin-pemimpin bangsa ini, bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa adalah asal dari kepemimpinan pemerintahannya. Juga agar kerendahan hati memenuhi hati raja-raja dan pemerintah yang belajar takut akan Allah. Mendoakan agar pemimpin bangsa mengasihi umatnya lebih dari pada ia mengasihi dirinya sendiri dan agar ia melayani sebagai seorang gembala dan bukan sebagai majikan.
Sikap kritis sebagai umat yang beragama di negri ini, bukanlah melalui cara-cara dan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama. Tetapi sikap kristis hendaknya selalu ditempatkan pada kehendak Tuhan, bukan main hakim sendiri….
Saudara-saudara…
Sebagai warga gereja tahun ini kita akan melaksanakan agenda penting untuk periode mendatang, yaitu pemilihan PELSUS, anggota SIDI jemaat memiliki peran penting dalam pemilihan ini, kita semua adalah alat/sarana yang dipakai oleh Tuhan untuk memilih para PELSUS, tapi kita semua juga adalah orang-orang yang terpanggil untuk melaksanakan tanggung jawab iman, melalui kerja pelayanan ketika TUHAN memilih kita sebagai PELSUS.
Pun dalam konteks bernegara bulan Agustus ini bukan hanya bulan peringatan Proklamasi kemerdekaan RI ke 68. Tapi juga sesuai agenda PEMILU 2014 mendatang, bulan ini  melalui KPU akan ditetapkan dan di umumkan Daftar Calon Tetap (DCT) untuk PEMILU Legislatif 9 April 2014. Kita pun terpanggil sebagai warga Negara yang baik untuk turut mengambil bagian dalam PEMILU demi masa depan bangsa dan negara….
Kita patut bersykur bahwa di tengah masyarakat  dan di Jemaat kita ada saudara-saudara kita yang ikut serta dalam pencalonan sebagi Anggota Legislatif.
Ini berarti suatu potensi yang dimiliki oleh warga masyarakat dan jemaat, yang perlu di DOAKAN, DITOPANG dan DIDUKUNG.
Inilah panggilan hidup kita sebagai Umat Tuhan, dalam bergereja dan bernegara….
AMIN

Tidak ada komentar: