Selasa, 22 Oktober 2013

KARAKTER MURID-MURID YESUS



karakter murid murid Tuhan Yesus :
oleh; Pdt. Lucky Rumopa. STh.

1. Simon Petrus

Pengantar
Nama lahir -asli- Simon Petrus adalah Simon. Kata Petrus
ditambahkan kemudian oleh Tuhan Yesus. Kata Petrus adalah
terjemahan Yunani dari kata Kefa -bhs Aram- yang artinya
batu padas, batu karang. Simon Petrus dilahirkan di Betasaida,
Yoh 1:44, Ayahnya bernama Yona atau Yunus/Yohanes, Mat 16:17,
Yoh 1:42, 21:15. Saudara kandungnya adalah Andreas. Mat 10:2. Simon Petrus, Yakobus dan Yohanes termasuk murid yang “terdekat” dengan Tuhan Yesus, Mrk 5:37, 9:2, 14:33.

Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus

Mungkin sekali Simon Petrus pindah dan tinggal serta bekerja sebagai nelayan di Kapernaum. Di tempat ini, Simon Petrus dan Andreas, berjumpa dengan Yesus, Mrk 1:29; Luk 4:38. Ketika Simon Petrus menjadi pengikut atau murid Tuhan Yesus, ia meninggalkan beberapa hal, antara lain:

jala atau penunjang kehidupannya

mata pencaharian

pekerjaannya dan penghasilan untuk seluruh anggota keluarga

orang tua dan saudara

mertua yang sakit-sakitan

Simon Petrus adalah murid Tuhan Yesus yang paling banyak mengungkapkan dirinya daripada murid-murid lain. Simon Petrus memiliki sifat alamiah yang amat menarik -ditambah anugerah rohani dan pendidikan yang ia terima dari Tuhan Yesus- membuat banyak orang terpikat. Dalam berbicara dan bertindak, Simon Petrus melakukan dengan satu cara yang khusus mengungkapkan sifatnya. Ia tidak pernah meniru gaya dan kepribadian orang lain. Keaslian yang dimilikinya merupakan salah satu modal dalam kepemimpinannya yang sejati. Ia adalah seorang yang tidak berpikir dalam-dalam, berhati ramah, suka menurut kata hati dan bertindak cepat, yang dikuasai oleh dorongan pada saat itu juga. Hal-hal tersebut dapat dilihat dalam Alkitab, antara lain:

Mencoba -dan sedikit berhasil- berjalan di atas air untuk mendapati Tuhan Yesus

Ingin mendirikan tiga kemah di atas Gunung waktu Tuhan Yesus dimuliakan di atas gunung- agar Yesus, Musa, Elia dan dirinya tinggal di tempat itu.

Tidak mau membiarkan Tuhan Yesus membasuh kakinya

Menyombongkan kesetiaannya

Berani membela Tuhan Yesus dengan padang, dan memotong salah satu prajurit -bernama Malkhus- yang menangkap Tuhan Yesus di Getsemani

Mengabaikan Yohanes yang ragu-ragu, dan dengan berani masuk ke dalam kuburan Yesus

Ketika mengetahui Tuhan Yesus berdiri dipantai, ia menggenakan pakaiannya, lalu terjun ke danau dan berenang ke tepi -karena tidak sabar menunggu perahu yang sarat dengan ikan- untuk bertemu Yesus.

Setelah Pentakosta

Setelah kebangkitan Yesus, Ia menyatakan Diri-Nya secara khusus kepada Petrus. Di samping itu, Tuhan Yesus membutuhkan waktu tersendiri memulihkan simon Petrus. Pemulihan ini perlu karena Simon Petrus pernah menyangkal Tuhan Yesus, Yoh 21:15-19. Pemulihan tersebut nyata dalam Surat 1 dan Petrus.

Perubahan besar dalam diri Simon Petrus terjadi ketika Pentakosta. Ia berdiri mewakili para murid dan berkhotbah kepada orang-orang di Yerusalem, Kisah 2:14-40. Pada perkembangan kemudian, Simon Petrus menjadi salah satu pemimpin Gereja Mula-mula.

Dalam kurun waktu yang cukup lama, Ia berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan Jemaat atau Gereja Mula-mula. Sejarah -dan juga tradisi- Gereja menunjukkan bahwa Simon Petrus melakukan pelayanan sampai masa tuanya -sampai akhir hayatnya- di Roma. Di kota itu -Roma- ia menjadi Martir, dengan cara disalibkan kepala ke bawah oleh Kaisar Nero, antara thn 64-67 Ms.

Andreas

Pengantar

Dalam bahasa Yunani, Andreas artinya si pria. Saudara kandungnya adalah Simon Petrus. Mereka berasal dari Betasida, Yoh 1:44. Sebelum menjadi murid Tuhan Yesus, Andreas adalah murid Yohanes Pembaptis, Yoh 1:40. Andreas dan Simon Petrus termasuk murid-murid pertama yang dipanggil oleh Tuhan Yesus, Mrk 1:16-18; Kis 1:13.

Selama Melayani bersama Tuhan Yesus

Andreas pertama kali dikenal sebagai murid Yohanes Pembaptis. Hal ini menunjukkan bahwa ia sangat memperhatikan nilai-nilai rohani. Ia menanggapi apa yang diajarkan oleh Yohanes Pembaptis tentang pertobatan, Kerajaan Allah dan Penghakiman terakhir. Para Sinoptis -Matius, Markus, Lukas- tidak menceritakan pertemuan pertama antara Andreas dan Tuhan Yesus. Akan tetapi, Yohanes menghargai hal tersebut sebagai suatu kenangan yang paling kudus.

Alkitab menunjukkan bahwa, ketika Yohanes Pembaptis menunjuk bahwa Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menanggung dosa manusia, Andreas dan Yohanes berpaling untuk mengikut Dia. Pertemuan Andreas dengan Tuhan Yesus begitu penting bagi, sehingga ia -selalu- memberitahukan kepada orang lain, tentang siapa Yesus, dan membawanya kepada Dia.

Membawa saudaranya sendiri Simon Petrus, kepada Tuhan Yesus. “Andreas mula-mula bertemu Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Mesias, artinya Kristus”. Ia membawanya kepada Yesus, Yoh 1:41”

Membawa orang-orang Yunani -yang menanyakan siapa Yesus- kepada Tuhan Yesus, Mrk 13:3

Membawa seorang anak laki-laki yang mempunyai roti jelai dan ikan kepada Tuhan Yesus, sehingga Ia dapat memberi makan 5000 orang lebih, Yoh 6:8-9

Setelah Pentakosta

Andreas bukan saja pengikut Kristus yang pertama, ia juga pekerja Kristen yang pertama, dialah yang pertama-tama membawa orang lain kepada Tuhan Yesus. Adreaslah yang menyampaikan kepada orang lain mengenai Kristus, dan kemudian membawanya kepada-Nya, band. Yoh 1:42,12:21, 22 . Sejarah -dan juga tradisi- Gereja Mula-mula mencatat bahwa, Andreas memberitakan Injil sampai di Rusia Selatan dan Semenanjung Balkan. Andreas mati dengan cara disalibkan di Akhaya-Patras-Yunani. Andreas juga dihubungkan sengan Kitab Apokrifa: Acta Andreas.

Yakobus, anak Zebedeus

Pengantar

Nama Yakobus, -Iakobos, adalah bentuk Yunani dari kata bhs Ibrani Ya’qov- berarti si pegang tumit, penipu. Kemudian diberi makna baru yaitu, Tuhan melindungi. Yakobus dan adiknya Yohanes, mereka adalah saudara sepupu dari Yesus, Yoh 19:25, orang tua mereka adalah Zebedeus dan Salome, Mat 27:56, Mrk 15:40. Sebelum menjadi murid Tuhan Yesus, Yakobus dan Yohanes serta ayah mereka, bekerja sebagai nelayan, Luk 5:10-11. Ia bersama Yohanes dan juga Simon Petrus menjadi murid paling dekat dengan Tuhan Yesus.

Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus

Yakobus termasuk murid Tuhan Yesus yang sangat bersemangat dan ambisius. Bersama Yohanes, mereka berani mengungkapkan pikiran yang cenderung mengkesampingkan dan merendahkan orang lain di sekitarnya -sehingga diberi gelar anak-anak guruh atau Boanerges- hadapan Tuhan Yesus, antara lain:

duduk di sisi Yesus, jika kelak memerintah sebagai raja, Mrk 10:35-45
meminta izin kepada Yesus, agar mereka menyuruh api turun dari langit, Luk 9:51-56
Yakobus -juga Simon Petrus dan Yohanes- menjadi saksi penting dalam pelayanan Tuhan Yesus, al: ketika kebangkitan anak Yairus, Yesus dimuliakan -dan perubahan wajah Yesus- di atas bukit, menjelang kematian Yesus di salib
Walaupun Yakobus -juga Simon Petrus dan Yohanes- termasuk murid yang dekat dengan Tuhan Yesus, ia tetap mempunyai tempramen yang ber “api-api” dan kasar.

Setelah Pentakosta

Raja Herodes Agripa I, pada antara thn 41-44 M, Kis12:2, menangkap Yakobus dan dibunuh dengan pedang -dipancung- sampai mati

Yohanes, anak Zebedeus

Pengantar

Yohanes -Yunani, Ioanes, dari kata Ibrani, Yeho-nah,Yohanan:secara harfiah berarti Burung Merpati- adalah nama yang umum pada masa PB. Yohanes artinya, YHWH memberikan karunia, TUHAN Allah adalah berkat artau Berkat dari TUHAN Allah. Keluarga Zebedeus -berasal dari Galilea- termasuk keluarga yang cukup kaya dan terpandang. Ia memiliki armada kapal dan beberapa asisten yang menolongnya dalam bisnis perikanan, Mrk 1:19-20. Ia anak bungsu dari pasangan Zebedeus dan Salome. Bersama dengan Yakobus -kakaknya- disebut juga atau mendapat gelar Anak-anak Guruh, Mrk 3:17.

Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus

Ketika dipanggil Tuhan Yesus, Yohanes -ia menjadi murid Tuhan Yesus yang paling muda- mungkin baru meninggalkan masa remajanya atau berada dalam usia dewasa dini. Ini menunjukkan bahwa ia belum mencapai kedewasaan kepribadian. Hal tersebut tercermin pada sifat-sifatnya, yang menunjukkan bahwa :

sangat pemalu dan segan untuk bicara mengenai diri sendiri
tidak mau menonjokan diri, termasuk tidak pernah menyebut namanya dalam Injil, tetapi memakai kategori orang orang ketiga atau menyembunyikan identitasnya dengan satu ungkapan seperti “Murid Yang Dikasihi Yesus”
mempunyai sifat yang tidak toleran, cepat tersinggung terhadap hal-hal yang ia anggap tidak benar
sangat keras untuk melawan orang-orang yang bertantangan dengan pemahamannya
bersama Yakobus diberi gelar Boarnerges atau anak-anak guruh, mungkin karena mereka orang Galilea yang penuh vitalitas dan bersegera, kurang mengindahkan disiplin dan kadang-kadang salah arah, Luk 9:49

Dengan segala kepribadian -kekurangan dan kelebi-hannya- Yohanes dipanggil Tuhan Yesus untuk menjadi salah satu murid-Nya. Sifat-sifatnya itu, kadang muncul ketika melayani bersama Tuhan Yesus. Hal tersebut nampak dalam beberapa peristiwa, antara lain1: reaksi yang keras -yang datang dari watak yang keras dan gamblang- terhadap penduduk Samaria yang menolak rombongan Yesus melewati desa mereka, Luk 9:54

Yohanes -dan juga Yakobus- mempunyai ambisi karena nalar yang tidak benar tentang citra Kerajaan Allah, yang akan dibangun atau dibentuk oleh Yesus

dengan keakuan yang mengambang, disertai kesediaan untuk menderita tanpa pamrih, mencolok -atas dorongan ibu mereka, Mat20:20- dalam permintaan yang diajukan kepada Tuhan Yesus, supaya dirinya -bersama Yakobus- diizinkan menduduki tempat yang khas dan terhormat, bila kelak Yesus duduk di takhta Kerajaan-Nya, Mrk 10:27

Yohanes -juga Simon Petrus dan Yakobus- menjadi saksi penting dalam pelayanan Tuhan Yesus, al ketika kebangkitan anak Yairus, Mrk 5:37; Yesus dimuliakan -dan perubahan wajah Yesus- di atas bukit, Mrk 9:2; peristiwa Getsemani menjelang kematian Yesus di salib, Mrk 14:33; dan juga mempersiapkan Perjamuan Paskah Terakhir, Luk 22:8

Setelah Pentakosta

Setelah pulang dari pembuangan di pulau Patmos, Yohanes melayani dan memimpin jemaat -sampai masa tua dan meninggal- di Efesus. Tradisi mengata-kan bahwa ia mati dibunuh pada masa pemerintahan kaisar Traianus, pada awal abad II Masehi. Tuhan Yesus merubah Yohanes menjadi Rasul Kasih. Ia menunjukkan manifestasi kasih Tuhan Yesus dengan tepat. Ia mengenal kasih Yesus dengan sesungguhnya. Dalam semua tulisan atau surat-suratnya -Injil Yohanes, 1, 2, 3 Yohanes, Wahyu- Yohanes memakai ungkapan Kasih sebanyak 80 kali. Yohanes menunjukkan pengalaman Kasih Tuhan Yesus tersebut melalui karya-karyanya seperti termuat dalam Alkitab:

Tuhan Allah adalah Kasih, Yoh 15:10

Tuhan Allah mengasihi Anak-Nya, Yoh 10:17, 17:23-26

Tuhan Allah mengasihi murid-murid Yesus, Yoh 16:27, 17:23

Tuhan Allah mengasihi manusia, Yoh 3:16

Tuhan Allah dikasihi oleh Yesus, Yoh 14:31

Tuhan Allah mengasihi setiap pribadi secara

khusus, Yoh 11:5, 36, 13:23

Kasih Tuhan Allah bersifat umum, Yoh 13:1-34, 14:21, 15:9-10

Yesus mengharapkan manusia untuk mengasihi-Nya dan Bapa-Nya, Yoh 8:42, 14:23

Yesus mengharapkan semua manusia saling mengasihi, Yoh 13:34-35, 15:12-13

Filipus

Pengantar

Filipus -bhs Yunani, Philippos artinya, sahabat kuda- mungkin masih keturunan Yunani, atau mempunyai hubungan erat dengan Yunani. Walaupun mempunyai namaYunani, tetapi tidak mempunyai kecerdasan Yunani.Yudea. Filipus adalah murid yang sederhana, lambat untuk mengambil keputusan, enggan bertindak dengan inisiatif sendiri, serta mempunyai pemahaman yang dangkal tentang Firman Tuhan. Ia teliti dan hampir seperti robot. Apa yang ia terima keluar apa adanya.Pikirannya kurang cepat bereaksi terhadap sesuatu yang diperhadapkan kepadanya. Filipus lemah dalam imajinasi spiritual, intuitif, serta pemahaman dalam menanggung konsekuensi mengikuti Kristus Filipus lahir di Betsaida, Yoh 1:44, -berasal dari kota yang sama dengan Petrus dan Andreas- sebuah kota kecil di

Selama Melayani Bersama Yesus

Tuhan Yesus pernah mentest Filipus dalam Yoh 6:5, Ia bertanya kepada Filipus, “Dimanakah kita akan mem-beli roti, supaya orang banyak ini dapat makan?. Tuhan Yesus lakukan hal tersebut untuk mengetahui imannya, dan membuktikan pemahamannya mengenai DiriNya selama ia mengikutiNya. Filipus ternyata gagal dalam “ujian” ini, karena ia memakai perhitungan dalam iman, Yoh 6:7. Ia terlalu berhati-hati dengan sikapnya yang praktis, menjadi bimbang, karena terlalu banyak perhitungan.Pada akhirnya, Filipus menjadi bagian dari rencana Tuhan Yesus mengadakan mujizat memberi makan 5000 orang, agar ia mengerti sisi Ilahi dari misi Kristus. Filipus juga ternyata seorang “pemandu” yang tidak dapat memimpin. Hal itu nyata ketika ia gagal memperkenalkan orang-orang Yunani kepada Yesus, Yoh12:20-22, karena mungkin ia kuatir Yesus menolak orang-orang tersebut. Karena itu, ia melimpahkan kepada Andreas. Padahal, mungkin saja orang-orang Yunani tersebut datang kepadanya karena Filipus mempunyai hubungan keyunaniannya berdasarkan namanya. Yoh14:7-12, menunjukkan bahwa Filipus telah sekian lama mengikuti Kristus tetapi tidak mengenal Kristus dengan sebenarnya

Setelah Pentakosta

Sesudah kenaikkan Tuhan Yesus ke surga dan setelah Filipus menerima karunia Roh Kudus, Filipus melakukan pelayanan pemberitaan Injil di Asia Kecil, sekarang wilayah Turki. Dalam pelayanannya tersebut, ia mati shahid.

Natanael/Bartolomeus

Pengantar

Nama Natanael, berarti “pemberian Allah”, nama lainnya adalah, Bartolomeus artinya “anak Tolmai” atau putra dari Tolmai, Mat 10:3; Yoh 1:45. Natanael/ Bartolomeus berasal dari Kana di Galilea, Yoh 21:2. Filipus yang membawa atau memperkenalkan Natanael/Bartolomeus kepada Tuhan Yesus.

Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus

Dari semua murid Tuhan Yesus, Natanael adalah satu-satunya yang ragu untuk mengikuti Yesus. Ia tidak yakin pada ajakan Filipus untuk mengikuti Tuhan Yesus. Natanael/Bartolomeus terkena pengaruh prasangka. Itulah yang menjadikan ia ragu-ragu. Ketika Filipus berkata kepadanmya, “Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazareth”, Yoh 1:45. Natanael menjawab dengan kritis, “Mungkinkah sesuatu yang baik dari Nazareth?”2

Namun hal yang baik pada Natanael, adalah ia tidak membiarkan rasa sangsinya menghalangi untuk mendengarkan bukti yang dikemukakan Filipus, bahwa ia bertemu Mesias. Dalam menanggapi jawaban singkat Filipus, Natanael pergi bersamanya menemui Yesus. Ketika melihat Natanael datang, Yesus berseru, “Lihat inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya”. Tuhan Yesus menemukan dalam diri Natanael suatu dasar yang kokoh untuk membangun hidup dan kehidupan spiritual serta iman. Natanael bererpandangan terbuka, jujur dan tanpa kepalsuan, merasa heran bahwa Yesus berani menyatakan pendapat tentang sifatnya, padahal mereka belum pernah bertemu, sehingga ia berkata, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Dalam batasan itu Natanael mempunyai pengenalan dan pengakuan terhadap Yesus sebagai “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel”

Setelah Pentakosta

Menurut tradisi sejarah Gereja, Natanael melayani atau melayani di Mesopotamia, Likoania, dan Armenia. Dalam pelayanannya itu, ia mati sahid dengan dikuliti hidup-hidup.

Tomas

Pengantar

Tomas, artinya kembar, merupakan bentuk Yunani, Thoma, dari kata bahasa Aram/Ibrani To’am. Warga Gereja Mula-mula yang berbicara dalam bahasa Yunani, menyapa dengan sebutan Didymos, atau Didimus.

Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus

Injil Matius, Markus, Lukas hanya mencantumkan nama Tomas secara sepintas, atau sekedar menulis -dan tanpa komentar yang banyak- sebagai satu dari antara dua belas murid Tuhan Yesus, lihat Mat 10:2-4; Mrk 3:16-19; Luk 6:14-16; Kisah 1:13. Injil Yohanes memberikan catatan tentang “peranan” Tomas ketika bersama dengan Tuhan Yesus, yaitu;

ketika Tuhan Yesus akan berangkat ke Yudea un-tuk membangkitkan Lazarus. Pada saat itu para murid mengingatkan Tuhan Yesus bahwa di tempat itu Ia nyaris dibunuh orang. Namun Yesus tetap menuju Yudea. Kemudian Tomas berkata kepada murid-murid yang lain, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia”, Yoh 11:16

ia mengaku tidak memahami ke mana Tuhan Yesus hendak pergi, ketika Ia mempersiapkan murid-muid perihal kepergian-Nya yang akan datang, Yoh 14:5

ia di sebut juga Tomas yang tidak percaya, karena ketidakpercayaannya bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit. Ia tidak ada ketika Tuhan Yesus menampak-kan kepada murid-murid, Yoh 20:24; ia membutuhkan bukti riil yang dapat diraba mengenai kebangkitan itu. Seminggu kemudian Tuhan Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid termasuk Tomas untuk menyaksikan kenyataan -bukti-bukti riil tentang kebangkitan- tubuh-Nya. Pada saat inilah Tomas mengakui Yesus sebagai, Tuhan-ku dan Allah-ku, Yoh 20:28.

Setelah Pentakosta

Perjumpaan dengan Yesus yang bangkit merubah dirinya. Perjumpaan tersebut menjadikan menghasilkan iman yang melenyapkan keragu-raguan dalam dirinya, membangkitkan semangat hidupnya serta tekad kuat berkarya bagi kemuliaan dan Kerajaan Allah. Hal itu nampak dari catatan Sejarah Gerejah oleh Eusebius pada abad ke IV:

menjadi perintis Pekabaran Injil di Kerajan Partia

pertama kali membawa berita Injil ke India -khusus-nya di Malabar dan Tranvancore-India Selatan- sehingga lahir Gereja Mar Thoma, yang berkembang hingga sekarang, dan menghasilkan Pemberita Injil yang membawa Injil ke Indonesia pada abad V di Barus, pantai barat Sumatera Utara

Matius

Pengantar

Matius adalah orang Galilea yang lahir di Kapernaum dengan nama Lewi, artinya bersama-sama. Ayahnya bernama Alfeus, dan ibunya adalah Maria, yang bukan ibu Yesus. Keluarganya adalah pemeluk Yudaisme -agama Yahudi- yang taat dan fanatik. Dan merupakan orang-orang yang sangat nasionalis yang mempunyai pengabdian yang tinggi kepada Tuhan, serta mencintai keberadaan mereka sebagai orang Yahudi sejati. Walaupun mengecewakan orang tuanya, Matius bekerja sebagai pemungut cukai -bahkan menjadi kepala kantor pajak atau bea cukai- yang bekerja untuk pemerintah Romawi. Bekerja sebagai pemungut cukai sangat tidak sukai oleh orang Yahudi, sehingga disamakan dengan orang-orang berdosa.

Selama Melayani Bersama Yesus

Ketika Tuhan Yesus di Kapernaum dan dalam perjalanan menuju pantai, Ia melihat Lewi/Matius sedang berada di rumah -pos pemeriksaan bea atau pajak- cukai. Yesus berkat kepadanya, “Ikutlah Aku!”, Luk 5:27,28. Seketika itu juga, Matius meninggalkan pekerjaannya dan dosa penipuannya.

Setelah mengenal Tuhan Yesus, ia berganti nama menjadi Matius, -bentuk Yunani dari bhs Ibrani, Mattai, artinya karunia Tuhan- Allah-

Setelah Pentakosta

Matius melakukan pekerjaan pelayanan dan pekaba-ran Injil di Etiophia, Afrika. Matius menulis Injil yang khusus ditujukan kepada orang-orang Yahudi. Sebagai mantan kepala kantor pajak, Matius mempunyai kemampaun -terbiasa- dengan pekerjaan dan laporan yang mendetail dan sistimatis. Kemampuan tersebut ia gunakan dalam menulis ulang semua informasi tentang tentang Tuhan Yesus. Hasil karya tersebut, yang dikenal dalam Injil Matius. Roh Kudus memakai Matius sehingga ia mampu menulis kembali -hampir- semua catatan penting tentang Yesus -Kelahiran-Jumat Agung-Paskah-Pesan Terakhir sebelum Ia naik ke Surga, yang kemudian di kenal sebagai Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus- ada dalam Injil Matius.

Yakobus, anak Alfeus

Pengantar

Yakobus, -untuk membedakan dengan Yakobus Anak Zebedeus, saudara Yohanes- ia disebut sebagai Yakobus Anak Alfeus. Yakobus dan Matius merupakan anak dari Alfeus dan bernama Maria, Mrk 15:40. Ia dikenal sebagai Yakobus -saja- serta murid yang biasa-bisasa saja. Dalam Injil Markus, ia disebut Yakobus Muda atau Yakobus Kecil. Hal itu disebabkan karena postur tubuhnya kecil, atau usianya yang lebih muda dari Yakobus Anak Zebedeus, saudara Yohanes. Sebelum menjadi murid Tuhan Yesus, Yakobus Anak Alfeus bekerja sebagai seorang pemungut cukai, yang bertugas sebagai kolektor pajak, tanpa paksaan kepada rakyat maupun para pedagang.

Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus

Tidak ada penjelasan yang akurat yang menunjukkan alasan Tuhan Yesus memilih Yakobus Anak Alfeus sebagai salah satu murid-Nya. Yakobus Anak Alfeus adalah orang tidak pernah menonjolkan diri. Dari semua murid-murid, Yakobus Anak Alfeus, yang tidak tidak pernah menggelisahkan Tuhan Yesus. Ia tidak pernah kembali pada kebiasaan buruknya, ragu-ragu atau mempunyai kesalah pengertian. Alasan-alasan Tuhan Yesus memilih Yakobus Anak Alfeus karena sebagai murid, mungkin karena:

ia sangat sederhana, tidak kuatir tentang apapun juga

tidak menonjolkan identitas pribadinya

mengutamakan karya Tuhan Allah di didunia

ia bekerja dengan penuh pengabdian, kemanapun ia diutus ia melaksanakan tugasnya dengan baik

mempertahankan iman tanpa mengharapkan penghormatan dari siapapun juga

Setelah Pentaksosta

Nama Yakobus Anak Alfeus tertulis dalam sejarah pemberitaan Injil dan perkembangan Gereja Tuhan. Tetapi, tidak mencatat bagaimana ia melaksanakan tugas pelayanan tersebut. Yakobus Anak Alfeus menginjil sampai di Spanyol, Inggris dan Irlandia dan kemudian kembali ke Yeruslem. Akhir pelayanannya di Persia, dan mati terbunuh di tempat tersebut

Thadeus

Pengantar

Thadeus adalah murid Tuhan Yesus yang memiliki tiga nama sekaligus, yaitu Thadeus, Lebbaeus, dan nama aslinya yaitu Yudas. Yudas atau Yudah -yang berbeda dengan Yudas Iskariot- berarti Yehovah memimpin atau ia akan diakui.

Thadeus, Mark 3:18, adalah nama keluarganya. Lebbaeus, dari bhs Ibrani -Leb/Lev artinya hati, menggambarkan kehangatan dan karakter yang sungguh-sungguh; dalam bhs Yunani berarti hati anak-anak, orang yang berani. Ayahnya bernama Yakobus, orang yang berbeda dengan Yakobus Anak Zebedeus dan Yakobus Anak Alfeus.

Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus

Thadeus dikenal melui pertanyaan yang ia ajukan kepada Tuhan Yesus pada waktu Perjamuan Malam Terakhir, Yoh 14:18, 19:21. Alkitab tidak banyak memberi penjelasan mengenai Thadeus. Ia kurang menonjol di antara murid-murid, tetapi bukan berarti ia tidak atau kurang beriman. Tujuan pembicaraan Tuhan Yesus adalah murid-murid-Nya. Yesus berkat, bahwa Ia akan kembali untuk menyatakan Diri-Nya kepada mereka. Thadeus menjadi bingung, bagaimana Tuhan Yesus menyatakan Diri-Nya kepada mereka tanpa dilihat oleh orang lain. Sekalipun Ia dapat melakukannya, mengapa hanya memperlihatkan Diri-Nya kepada murid-murid saja, dan bukan kepada dunia. Sekalipun semua murid-murid bertanya-tanya, hanya Thadeus lah yang berani untuk bertanya atau bersuara. Ketika menjawab pertanyaan Thadeus, Tuhan Yesus tidak menjelaskan keberadaan-Nya secara nyata dan menyeluruh. Hal itu terjadi karena ia ingin mendapat penegertian dari dalam hati. Oleh sebab itu, jawaban Yesus menunjukkan, Yoh 14:23, bahwa pengabdian kepada Tuan hanya nyata melalui kasih. Thadeus memperlihatkan pengabdian dan ketekunan serta mencurakan hidup dan kehidup hanya untuk Tuhan Yesus. Thadeus yang memulai memanggil Yesus dengan nama TUHAN, Yoh 14:22.

Setelah Pentakosta

Thadeus, melakukan pelayanan pekabaran Injil si Syria, tepatnya di Edesa, di kemudaian hari, setelah kejatuhan Yerusalem, Edesa menjadi pusat Kekristenan dan Perkembangan Gereja Mula-mula. Thadeus dan sebagian murid-muridnya di tangkap di Schavarschar-Syria, dan dihukum mati.

Simon Orang Zelot

Pengantar

Alkitab tidak memberikan banyak keterangan atau Pengantar dari murid Tuhan Yesus ini. Untuk membe-dakan Simon ini dengan Simon Petrus, maka ia disebut Simon Orang Zelot, atau Simon Orang Kanaani. Zelot adalah suku atau kelompok pembrontak terhadap pemerintahan Romawi. Kanaani, berasal dari kata Kana yang berarti orang yang sangat rajin, giat dan sangat sangat bersemangat. Simon Orang Zelot adalah seorang pengikut -dan juga ditempa dan dididik - Yudas dari Gamala di Galilea. Yudas adalah -mungkin salah satu dari keturunan Makabeus- pemimpin pemberontak Yahudi melawan pemerintah Romawi. Kelompok ini adalah pengikut “Theokrasi” yang murni, religius dan fanatik. Gerakan ini disebut Zelot, band. Kis 5:37. Kelompok ini mendidik para anggotanya untuk berani mati demi kemandirian dan kemajuan bangsa dan agama Yahudi. Dan sangat merendahkan orang Romawi yang menjajah mereka.

Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus

Ada kemungkinan Simon Orang Zelot menjadi murid Tuhan Yesus dengan harapan, Ia menjadi pemimpin rovolusioner, yang mampu membebaskan Palestina secara revolusi. Tidak ada kegiatan yang begitu menonjol - selama menjadi murid Tuhan Yesus. Simon Orang Zelot meninggalkan organisasi politik kedudukan politik

Setelah Pentakosta,

Simon Orang Zelot menjadi penginjil di Mesir-Afrika, kemudian di Inggris, kemudian kembali ke Mesir. Setelah penginjilan di Mesir, Simon Orang Zelot bergabung dengan Tadeus di Syria dan Persia. Simon Orang Zelot dan Tadeus, mereka berdua disiksa, dira-jam batu, digergaji dan kemudian dibunuh dengan pedang di Persia.

Yudas Iskariot

Pengantar

Yudas -bentuk kata Yunani, yang diadaptasikan dari bahasa Ibrani, anak dari Simon Iskariot, Yoh 6:71, 13:26- artinya. Kariot, sebuah kota kecil, di Yudea. Iskariot, artinya berasal dari. Jadi Yudas Iskariot adalah Yudas yang berasal dari Kariot. Dalam daftar para murid, Yudas selalu disebutkan atau dicantumkan paling akhir, karena ia mengkhianati Yesus, Mat 10:4. Yudas mati bunuh diri, setelah ia melihat penderitaan yang dialami Yesus akibat pengkhianatannya.

Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus

Setelah menjadi murid Tuhan Yesus, Yudas bertugas sebagai pemegang kas keuangan, Yoh 12:6, 13:29 Yudas sebenarnya bukanlah seorang pengkhianat, dalam arti bahwa ia berusaha melaksanakan kematian Yesus. Ia sama dengan murid-murid yang lain, mereka menanti nanti didirikannya Kerajaan Messias oleh Tuhan Yesus. Ia semakin tidak sabar, ketika Tuhan Yesus dari hari ke hari menunda pendirian Kerajaan Mesias.

-------------------

K E S I M P U L A N

Di dalam Kristus tidak ada klasifikasi tipe orang. Setiap orang mempunyai karakter khusus untuk bekerja bagi Kristus. Jika dalam sebuah kelompok di mana orang-orangnya mempunyai karakter yang saling bertolak belakang, tetapi bagi dan di dalam Kristus, tidak ada yang tidak mungkin didamaikan. TUHAN Allah mencintai keragamaan (1 Kor 4:6-13).

Dengan keragaman itu, hidup lebih bervariasi dan dinamis. Setiap orang percaya, mempunyai kewajiban untuk melayani Tuhan Yesus dengan melakukan yang terbaik bagi-Nya. Yaitu dengan tidak mengucilkan orang lain, dan menerima orang lain dengan penuh sukacita. Kalau seseorang yang sudah menjadi milik Kristus, ini berarti hidup dengan pengabdian, kasih dan semangat untuk bersaksi tentang Injil.

Tidak ada komentar: